50 Mahasiswa Baru Bidikmisi UM Didiskualifikasi
Sebanyak 50 orang mahasiswa baru yang diterima lewat jalur bidikmisi di Universitas Negeri Malang (UM) didiskualifikasi karena dinilai tidak layak menerima beasiswa bagi warga kurang mampu tersebut.
Wakil Rektor I UM Profesor Hendyat Soetopo di Malang, Minggu, mengakui data yang dimasukkan ke panitia tidak sama dengan kondisi di lapangan. Mereka ternyata tergolong mampu sehingga dicoret dari penerima beasiswa bidikmisi.
"Setelah kami lakukan survei ke lapangan, ternyata golongan ekonomi orang tua mereka lebih dari cukup, bahkan ada yang memiliki perusahaan sendiri," tegas Hendyat.
Menyinggung sanksi bagi mereka yang telah memanipulasi data tersebut, Hendyat mengatakan bahwa mereka tetap diperkenankan tetap kuliah di UM tetapi tetap membayar seperti mahasiswa reguler lainnya dengan sistem uang kuliah tunggal (UKT) yang telah ditetapkan.
Kendati demikian, kata Hendyat, pihaknya masih akan menelusuri terkait dengan data yang dimasukkan tersebut apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Jika ada faktor kesengajaan, pasti akan diberikan sanksi tegas, termasuk mahasiswa yang diterima lewat jalur seleksi nasional mahasiswa perguruan tinggi negeri (SNMPTN).
Apalagi, lanjut dia, jalur SNMPTN yang didaftarkan melalui sekolah. Jika pihak sekolah terbukti memanipulasi data, sekolah bersangkutan akan diberikan sanksi (blacklist) selama satu tahun, sekolah bersangkutan tidak bisa mengikuti SNMPTN.
Sanksi tersebut, kata dia, juga berlaku di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Tanah Air untuk memberikan efek jera bagi sekolah. Sebab, masih banyak siswa yang benar-benar membutuhkan beasiswa bidikmisi tersebut.
"Asal sekolah mahasiswa baru yang dicoret ini tidak perlu dipublikasikan sebab akan mengganggu kehidupan sosial mereka. Apalagi mereka kan masih tetap kuliah di UM seperti mahasiswa reguler lainnya," kata Hendyat menandaskan.
Sebelumnya, Universitas Brawijaya (UB) juga mencoret puluhan mahasiswa baru yang diterima melalui jalur bidikmisi sebab setelah dilakukan survei (kunjungan ke rumah), ternyata mereka tergolong mampu secara ekonomi.
diberi waktu posting itu di post gan !
ReplyDelete